Kabupaten Kuantan Singingi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
Kabupaten Kuantan Singingi
|
|
Kantor
Bupati Kuantan Singingi
|
|
Pemerintahan
|
|
- Bupati
|
H. Sukarmis, SE, MM
|
- DAU
|
Rp. 569.206.381.000.-(2013)[1]
|
Luas
|
|
Populasi
|
|
- Total
|
281.095 jiwa (2012)[3]
|
- Kepadatan
|
45,08 jiwa/km2
|
Demografi
|
|
- Bahasa
|
|
Pembagian administratif
|
|
12
|
|
199
|
|
- Situs web
|
Kabupaten
Kuantan Singingi (Kuansing) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia. Kabupaten
Kuansing disebut pula dengan rantau Kuantan atau sebagai daerah perantauan
orang-orang Minangkabau (Rantau
nan Tigo Jurai).[4] Dalam
kehidupan sehari-hari, masyarakat Kuansing menggunakan adat istiadat
serta bahasa Minangkabau.[5] Kabupaten ini
berada di bagian barat daya Provinsi Riau dan merupakan
pemekaran dari Kabupaten Indragiri
Hulu.
Daftar isi
- 1 Geografi
- 2 Pemerintahan
- 3 Kependudukan
- 4 Perhubungan
- 5 Pelayanan umum
- 6 Pariwisata
- 7 Seni dan Budaya
- 8 Perekonomian
- 9 Rujukan
- 10 Pranala luar
Geografi
Kabupaten
Kuantan Singingi beriklim tropis. Musim hujan
berlangsung dari bulan September sampai bulan Februari dan curah hujan
tertinggi pada bulan Desember. Musim kemarau pada bulan Maret
sampai bulan Agustus.
Kabupaten
Kuantan Singingi terdiri dari dataran rendah dan dataran
tinggi kira kira 400
m di atas permukaan laut. Dataran tinggi di daerah ini cenderung berangin dan
berbukit dengan kecenderungan 5–300. Dataran tinggi berbukit mencapai
ketinggian 400-800 m di atas permukaan laut dan merupakan bagian dari jajaran
Bukit Barisan.
Terdapat dua
sungai besar yang melintasi wilayah Kabupaten Kuantan Singingi yaitu Sungai Kuantan dan Sungai Singingi. Peranan
sungai tersebut sangat penting terutama sebagai sarana transportasi, sumber air
bersih, budi daya perikanan dan dapat dijadikan sumberdaya buatan untuk
mengahasilkan suplai listrik tenaga air. Daerah Aliran Sungai
(DAS) Sungai Kuantan mengaliri 9 (sembilan) kecamatan yaitu Kecamatan Hulu
Kuantan, Kecamatan Kuantan Mudik, Kecamatan Gunung Toar, Kecamatan Kuantan
Tengah, Kecamatan Benai, Kecamatan Pangean, Kecamatan Kuantan Hilir, Kecamatan
Inuman dan Kecamatan Cerenti.
Pemerintahan
Kabupaten
Kuantan Singingi merupakan pemekaran dari Kabupaten Indragiri
Hulu, setelah dikeluarkannya Undang-undang Nomor 53 tahun 1999,
Kabupaten Indragiri Hulu dimekarkan menjadi 2 kabupaten yaitu Kabupaten Indragiri Hulu dan
Kabupaten Kuantan Singingi dengan ibu kotanya berkedudukan di Teluk Kuantan.
Pada tanggal 8 Oktober 1999 ditunjuk Drs. H. Rusdji S. Abrus sebagai pejabat
Bupati Kabupaten Kuantan Singingi. Kemudian berdasarkan pemilihan Bupati
Kuantan Singingi yang dipilih oleh DPRD Kabupaten Kuantan Singingi, terpilih
Drs. H. Rusdji S Abrus sebagai bupati definitif periode 2001- 2006. Ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.24.133 Tahun 2001
dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 132.24-134, diangkat dan
ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kuantan Singingi. Namun
selang waktu 2 bulan Bupati Kuantan Singingi terpilih meninggal dunia, jabatan
Bupati digantikan langsung oleh Wakil Bupati, Drs. H. Asrul Ja’afar yang
kemudian ditetapkan menjadi Bupati Kuantan Singingi berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Dalam Negeri Nomor 131.24-316, tanggal 20 Agustus 2001.
Kabupaten
Kuantan Singingi pada awalnya membawahi 6 kecamatan kemudian dimekarkan menjadi
12 kecamatan.
Daftar Bupati
No.
|
Nama
|
Masa
jabatan
|
Keterangan
|
1.
|
Drs. H. Rusdji S Abrus
|
1999 s/d 2001
|
Sebelumnya pejabat bupati kemudian
menjadi bupati definitif
|
2.
|
Drs. H. Asrul Ja’afar
|
2001 s/d 2005
|
Sebelumnya menjadi wakil bupati
kemudian mengantikan bupati yang meninggal dunia
|
3.
|
H. Sukarmis
|
2006 s/d sekarang
|
Jabatan periode ke dua
|
Kependudukan
Berdasarkan
Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kuansing sebanyak 291.044 jiwa.[6] Mayoritas dari mereka adalah beretnis Minangkabau yang merupakan suku asli Kuantan[7] dengan persukuan Caniago, Malayu,
Patopang, Piliang, Nan Tigo, Nan Ompek, Nan Limo, Nan Onam, Piliang Soni,
Piliang Lowe, Caromin/Camin, Kampuang Tongah, Mandahiliang, Kampuang Salapan,
Tigo Kampuang, Limo Kampuang, Piliang Ateh, Piliang Bawah, Piabada, Bendang,
Malayu Nyato, Malayu Jalelo, Kampai, Malayu Paduko, Malayu Tumangguang, Budi
Caniago, Koto Piliang, Piliang Besar, Caniago Besar, Piliang Godang, Piliang Kociak,
dan Piliang Tongah. Diikuti oleh Suku Melayu yang umumnya bermukim di sekitar
daerah perbatasan bagian Timur, serta para transmigran asal Jawa yang banyak tersebar di daerah sentra-sentra
transmigrasi dan areal perkebunan. Selain itu juga suku-suku lain yang masuk
belakangan dan umumnya bekerja sebagai buruh di perkebunan. Mata pencarian
utama penduduk di daerah ini sebagian besar bertani, sementara yang lainnya
bekerja pada bidang jasa, perdagangan, dan pegawai negeri.
Perhubungan
Untuk membuka
keterisolasian dan mengembangkan bagian selatan, kabupaten ini pada awal tahun
fiskal 2000 telah membuat jalan raya untuk lintas selatan, sementara jalan yang
lama sepanjang 166,5 km diperbaiki. Saat ini beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten ini sudah dilalui
oleh berbagai kendaraan. Jalan yang dilalui adalah 1.998,26 km. Taluk Kuantan
sebagai ibu kota kabupaten dilalui oleh jalur barat Trans-Sumatra yang
menghubungkan Jawa dengan kota lainnya di Sumatera, seperti Padang, Bengkulu, Palembang, Bandar
Lampung, Medan dan Banda
Aceh. Transportasi
sungai yang menggunakan Sungai Kuantan sangat membantu untuk perjalanan
domestik, khususnya untuk desa-desa terpencil yang ada di tepian sungai.
Pelayanan umum
Panorama dari
Kantor Bupati Kuansing
Pembangkit
listrik yang sudah ada saat ini adalah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
dengan kapasitas total 4,180 MW. Selain itu di Lubuk Ambacang terdapat Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA) yang mampu untuk mencukupi kebutuhan
listrik di kabupaten ini, namun sampai saat ini belum terealisasi dan masih
menjadi wacana.
Layanan PT. Pos
Indonesia sudah mencakup ke seluruh bagian daerah yang ada di Kabupaten Kuantan
Singingi. Penduduk juga dapat berkomunikasi dengan menggunakan telepon, juga
dengan pengembangan teknologi selular, sekarang hampir semua layanan
telekomunikasi selular dapat diakses di seluruh daerah di Kuantan Singingi.
PDAM telah
beroperasi di Teluk Kuantan, Lubuk Jambi, Benai, Pangean, Basrah dan Cerenti.
Namun begitu, kebanyakan penduduknya tetap menggunakan air dari sumur dan
Sungai Kuantan untuk kegiatan rumah tangga.
Sedikitnya
terdapat 3 Bank komersial yang melayani aktivitas bisnis dan perdagangan di
kabupaten ini, yaitu: Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia dan Bank
Riaukepri. Namun sekarang sudah mulai bermunculan banyak cabang Bank dari
Pekanbaru, seperti Bank Mandiri dan sebagainya.
Untuk
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Kuantan
Singingi secara kontinu membangun infrastruktur dan fasilitas yang berhubungan
dengan kesehatan. Saat ini terdapat Rumah Sakit Umum, Pusat Kesehatan Masyarakat
(11) dan Pusat Pelayanan Terpadu (60).
Pariwisata
Air Terjun 7
tingkat
Wisata Alam
Kabupaten ini
memiliki beberapa kawasan wisata alam di antaranya Air Terjun Tujuh Tingkat
Batang Koban di Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan sekitar 37 km dari
Taluk Kuantan, merupakan sebuah air terjun yang bertingkat tujuh, dan aliran
sungai terus mengalir ke Batang Kuantan.
Begitu juga di antar jalan lintas pulau padang - pangkalan indarung, terdapat
kawasan Air Terjun Delapan Tingkat, terletak kurang lebih 5 km dati desa
Pulau Padang.
Kemudian
sekitar kawasan bukit barisan terdapat juga Air Terjun Guruh Gemurai di
Kasang, Kecamatan Kuantan Mudik sekitar 25 km dari Taluk Kuantan dan Danau
Kebun Nopi sekitar 3 km dari Lubuk Jambi, ibu kota Kecamatan Kuantan Mudik.
Masih di Kecamatan Kuantan Mudik terdapat juga Pemandian air panas di
seberang Sungai Pinang, 33 km
dari Taluk Kuantan.
Sekitar 3 km
dari Taluk Kuantan, di desa Koto Sentajo yang ditetapkan sebagai Desa Wisata.
Masih dapat disaksikan peninggalan sejarah atau adat nenek moyang berupa rumah
adat dengan bagunan asli dengan motif khusus. Masyarakat di desa tersebut masih
kental dengan adat kebiasaan yang diterima dari nenek moyang leluhurnya.
Walaupun kehidupan masyarakat sudah jauh meninggalkan kebiasaan lama itu, namun
ada hal-hal tertentu yang tidak mau ditinggalkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Di belakang desa wisata ini terdapat hutan lindung seluas 5.000
ha. Selanjutnya dari arah Taluk Kuantan menuju Kiliran Jao, terdapat Danau
Mesjid terletak 3 km dari Taluk Kuantan.
Pacu Jalur
Perlombaan Pacu
Jalur
Pacu Jalur
merupakan festival tahunan terbesar untuk masyarakat daerah kabupaten Kuantan
Singingi khususnya pada ibu kota kabupatennya yaitu Taluk Kuantan yang berada
di sepanjang sungai Kuantan. Pada awalnya di maksudkan sebagai acara
memperingati hari-hari besar umat Islam seperti Maulid Nabi, ataupun peringatan tahun baru
Hijriah. Namun setelah kemerdekaan Indonesia, festival pacu jalur ini ditujukan
untuk merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Indonesia. Pacu
Jalur adalah perlombaan mendayung perahu panjang, semacam perlombaan Perahu Naga di negeri tetangga Malaysia dan Singapura, yaitu sebuah perahu atau sampan yang
terbuat dari kayu pohon yang panjangnya bisa mencapai 25 hingga 40 meter. Di
daerah Taluk Kuantan sebutan untuk perahu panjang tersebut adalah Jalur.
Adapun tim pendayung perahu (jalur) ini berkisar antara 50 - 60 orang.
Sebelum acara
puncak "Pacu Jalur' ini dimulai, biasanya di adakan acara-acara hiburan
rakyat berupa tarian dan nyanyian untuk menghibur seluruh peserta dan
masyarakat sekitar, terutama yang berada di Teluk
Kuantan. Pada acara Festival Pacu Jalur tahun 2009 yang lalu, mulai
di perkenalkan oleh Pemerintah Daerah setempat istilah "Jalur" Expo
2009, yaitu sebuah acara Pekan Raya
berkaitan dengan Festival Pacu Jalur tersebut.
Tradisi pacu
jalur yang diadakan sekali setahun pada peringatan perayaan hari kemerdekaan
Indonesia menjadikan kota Taluk Kuantan sebagai tujuan wisata nasional.
Perlombaan perahu panjang yang berisi lebih kurang 60 orang di Sungai
Kuantan ini biasanya diikuti masyarakat setempat, kabupaten
tetangga, bahkan juga ikut pula peserta-peserta dari negara-negara tetangga
seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.
Beberapa
kawasan wisata lainnya seperti Tambang Emas di Logas, Arung Jeram di Sungai
Singingi dan Pangkalan Indarung, Hutan Lindung Bukit Bungkuk dan Bukit Baling
di Singingi, Gua Bunian di Bukit Kanua, kawasan Hiking dan Tracking
di Bukit Batabuah. Rumah Tradisional Tua Koto Rajo, Kompleks Candi Sangan.
Seni dan Budaya
Perahu
Baganduang, Kuansing
Ada beberapa
kerajinan yang dapat di jadikan buah tangan, seperti pahatan, tekat, suji dan
lainnya. Selain itu juga terdapat beberapa upacara tradisional, seperti:
Upacara pernikahan, Upacara Belian atau Bulian.
Perahu
Baganduang adalah atraksi budaya dan perayaan masyarakat Kuantan ditandai
dengan parade sampan tradisional yang dihiasi dengan berbagai ornamen dan
warna-warna yang menarik. Randai adalah kesenian khas dari Minangkabau, yakni
perpaduan antara seni bela diri dengan tarian yang diiringi musik tradisional.
Biasanya pertunjukkan ini berlangsung semalaman dan menceritakan tentang
legenda di daerah tersebut. Selain di Kuansing, Randai juga terdapat di bagian
lain Minangkabau.
Perekonomian
Pendulang emas
di Sungai Singingi, Kel. Muaralembu, Kec. Singingi, Kuansing
Sektor
pertanian masih memegang peranan penting sebagai sumber pendapatan bagi
masyarakat Kuantan Singingi. Lahan untuk padi seluas 10.237 ha pada tahun 2001,
dengan hasil produksi 41.312,16 ton. Pada sektor perkebunan, Kabupaten Kuantan
Singingi juga memproduksi berbagai komoditas seperti jeruk, rambutan, mangga,
duku, durian, nangka, papaya, pisang, cabai, terung, timun, kol dan tomat.
Begitu juga komoditas lain seperti karet, kelapa, minyak sawit, coklat, dan
berbagai tanaman lainnya.
Dalam sektor
peternakan, beberapa hewan ternak yang dipelihara antara lain sapi 17.368 ekor,
kerbau 17.132 ekor, ayam 200.061 ekor dan itik 27.442 ekor. Sedangkan sumber
potensial di sektor kehutanan, antara lain produksi hutan terbatas 316.700 ha,
hutan konversi 450.00 ha, hutan lindung 28.000 ha dan hutan margasatwa: 136.000
ha.
Kabupaten
Kuantan Singingi memiliki potensial yang besar di sektor pertambangan dan
energi, yaitu emas, batu gamping, suntan, batu bara, gas alam, pasir sungai,
sirtu, mangan dan kaolin. Pada bidang industri yang memiliki potensi ekonomi yaitu
industri minyak sawit, industri lempengan karet, industri perabotan, industri
pengolahan makanan tradisional, dan industri rumah tangga.
Beberapa bidang
potensial untuk investasi di antaranya pembangkit listrik dengan kapasitas
kecil, agrikultur, pengolahan air bersih, dan pengembangan transportasi darat
dan sungai.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kuantan_Singingi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar